Saya merupakan
Seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang sekarang berada pada tingkat
semester 5 (lima) di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sultan Sayarif Kasim Riau.
Kali ini saya
ingin berbagi informasi sekaligus pengalaman dan tentunya tentang Media Sosial seperti
judul yang saya buat di postingan kali ini. Media sosial atau Social Media mungkin bukan sebuah
kalimat yang asing lagi bagi kita semua. Kalimat ini seolah-olah mengingatkan
kita tentang interaksi sosial yang nantinya bisa membentuk masyarakat sosial
ala dunia maya. Pada masa kini, media sosial sudah berkembang sangat pesat
sekali bahkan ada beberapa dari media sosial yang selalu di idolakan dan
menjadi sesuatu yang wajib dimiliki dan jika tidak, akan di anggap sebagai
seseorang yang sangat gaptek teknologi. Sebagai contoh, saya pernah bertanya
kepada teman saya, apa sebenarnya media sosial itu ? Teman saya pun langsung
menjawab, media sosial itu friendster, facebook, twitter. Walaupun jawabannya
secara definisi tidak disebutkan, namun itu menunjukkan ada beberapa media sosial
yang memang sudah benar-benar dikenal oleh masyarakat.
Pada Postingan
kali ini saya akan mencoba menjelaskan tentang apa itu media sosial, sekaligus
tentang saya dan media sosial itu sendiri.
Seperti yang saya kutip dari
Wikipedia dalam ensiklopedianya, Pesatnya perkembangan
media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri.
Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi dan radio atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya
dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan
media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.
Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi
baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Wikipedia, Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Menurut Anthony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah
mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide,
bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat,
menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun
sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai
diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan
detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media
sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan
kebutuhan menciptakan personal branding.
Definisi lain tentang media sosial diungkapkan oleh Andreas Kaplan
dan Micheal Hainlen. Mereka mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah
kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan
teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated
content". Jadi, dalam media sosial sosial itu, setiap orang bisa berinteraksi
dan berbagi dalam berbagai hal.
Secara pribadi, saya sendiri termasuk salah satu dari kalian yang
secara berangsur-angsur belajar untuk menguasai berbagai media sosial yang ada.
Sampai sekarang setidaknya saya sudah memiliki akun di berbagai media sosial
seperti, Facebook, twitter, blogspot, wordpress, youtube, kaskus. Walaupun
masih dalam tahap proses belajar, saya berangsur-angsur untuk memaksimalkan
penggunaan media sosial tersebut.
Setiap media itu bisa memberi pengaruh yang baik dan juga pengaruh
yang buruk bagi penggunanya, termasuk juga media sosial . Sebagai seorang
mahasiswa, media sosial memberikan pengaruh yang cukup besar bagi aktivitas
akademis saya. Bisa dikatakan, pengaruhnya lebih cenderung positif karena
dengan adanya media sosial, saya menjadi lebih mudah untuk mencari berbagai
referensi yang harusnya saya dapatkan dalam waktu lama, dengan media sosial,
saya bisa mendapatkannya dalam waktu yang singkat dan hanya butuh internernet.
Sebagian orang mungkin menilai, penggunaan facebook dan twitter bisa merusak
dan mengganggu konsentrasi belajar seseorang, namun bagi saya tidak. Bahkan tak
jarang facebook dan media sosial lainnya dijadikan sebagai media belajar bagi
para akademis (termasuk saya) dengan terapan sistem e-learning.
Dalam hal kerativitas setiap individu, khusunya saya sendiri, media
sosial sangat cukup membantu karena dengan mudah bisa dijadikan sebagai media
yang mempublikasikan setiap kegiatan yang ingin saya share ke orang lain, baik dalam bentuk video, image atau karya-karya
yang lain. Dalam waktu beberapa detik orang akan bisa melihat apa yang saya
publikasikan sehingga saya tidak perlu membuat spanduk atau hal-hal lain,
bahkan cakupan lebih luas diketahui masyarakat umum.
Begitu juga halnya dengan karir saya ke depannya, saya rasa pada
masa kini tidak ada karir yang tidak perlu publikasi. Saya yang bercita-cita
bergerak dalam bidang kehumasan (karena saya mengambil konsentrasi Public
Relations) jelas sangat membutuhkan humas untuk karir saya. Apalagi saya
sebagai pencitra sebuah lembaga atau perusahaan, jika saya seorang yang gaptek (media sosial), bagaimana saya
bisa membesar-besarkan nama perusahaan saya tanpa publikasi yang lebih luas.
Maka saya sangat membutuhkan media sosial untuk karir saya ke depannya.
Sedikit yang saya bagi ke teman-teman semua, semoga memberikan
manfaat yang besar. Gunakan secara positif semua media sosial yang ada di
sekitar kita yaaa….
0 komentar:
Posting Komentar